Cerita Wayang - Kondisi Dunia Dalam (Spiritual) Dunia Wayang

Kondisi  Dunia Dalam (Spiritual) Dunia Wayang .

Kerasahan masyarakat Negara Amarta saat ini masih belum reda dengan apa yang dinamakan dengan virus corona. Nama virus yang menjadi momok menakutkan bagi setiap orang. Apakah ini yang dinamakan pagebluk. Banyak orang sakit dan juga tak sedikit yang meninggal. Jika meminjam istilah dunia wayang maka bisa dianalogikan esuk lóró sore mati, sore lóró esuk mati.

Dengan situasi yang seperti ini maka pada umumnya penguasa kebingungan dan dengan segala usaha mereka melakukan cara untuk menghilangkan atau paling tidak menghambat “pagebluk” itu. Banyak sekali tabib, dwija, pendito dimintai sroyo untuk  ‘meluari’ situasi yang mencekam, namun mereka kebanyakan gagal dalam rangka menetralisir pagebluk tersebut.

 

Biasanya Punokawan Gareng, Petruk dan Bagong disuruh mencari senjoto pitulungan untuk meredam pegebluk di negara tersebut. Maka bisa dipastikan jika merujuk ke pakem wayang, mereka (para Punokawan) mendatangi romonya Semar.

 

Seperti biasanya, Semar pasti memberikan solusi untuk mencegah pagebluk tersebut. Akan tetapi, sebelum Semar memberikan solusi untuk menghilangkan pagebluk maka akan ditanya dulu bagaimana penguasa itu bertindak. Apakah keputusan dan kebijakannya memihak kepada wong cilik. Juga terkadang Semar menanyakan Jamus Kalimosodo sebagai pusaka negara Amarta, bahwa apakah ajarannya sudah dijalankan.

 

Maka pagebluk bisa diatasi jika semua ajaran Jamus Kalimosodo telah dijalankan oleh pemegang Pusaka yaitu Prabu Puntodewo yang juga pegangan hidup rakyat Amarto untuk diimplementasikan/diejawantahkan.  Seorang Semar biasanya bisa membaca keadaan Tuan/nDoronya apakah Tuannya menjalankan Kalimosodo dengan hati nuraninya atau ajaran Kalimosodo hanya sebagai lipstick only yang tak mendatangkan manfaat apa-apa.

 

Bercermin dari lakon Petruk Dadi Ratu, maka bagaimana keadaan Amarto saat itu kacau-balau. Pusaka Kalimosodo berhasil dicuri si Petruk dan menjadikan Petruk menjelma menjadi Ratu digdaya yang bisa menaklukkan banyak negara, bahkan Kahyangan Suroloyopun kalang kabut dibuatnya, disebabkan karena Pusaka Kalimosodo tidak dirawat (baca : diamalkan) hingga Jamus Kalimosodo mudah dicuri. Dalam akhir cerita sebenarnya Petruk hanya memberi pelajaran kepada Penguasa Amarto agar berpegang tegung kepada Jamus Kalimosodo.

 

Percoyo Karemu Ora Karepmu.

Wedi o marang Gustimu, ojo wedi  marang ciptakane Gustimu....