moto

BLOG'S "SAK ENENGE" IKI, ORA KANGGO NDADEKNE SENGSORO LIYAN....
OPO MANEH GAWE NGRUSAK LIYAN.....
NEK ONO GUNANE AYO DI JUPUK...
MENOWO ORA ONO GUNANE...
YO WIS...
OJO DILEBOKNE ATI....

UNGELAN PAMBUKO

SUGENG RAWUH SEDEREK SEDOYO....
MUGIO PINARINGAN RAHAYU
WILUJENG NIRSAMBIKOLO

Senin, 15 April 2024

CONTOH PUISI KEMERDELAAN

Proklamasi.

Kami bangsa Indonesia.

Dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll. 

Diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.


                        Jakarta, 17 Agustus 1945

                       Atas nama Bangsa Indonesia
                       Soekarno - Hatta.

...........................................................................

   KEMERDEKAAN INDONESIA

78  Tahun Yang Lalu.
Teks Proklamasi dibacakan…

Dwi Tunggal Soekarno-Hatta

Pekik kemerdekaan berkumandang…..
Membahana hingga ke pelosok nusantara. MER – DE – KA  3X.

Tonggak Sejarah Perjuangan telah tertancap.

Kemerdekaan telah dicapai.
Dengan tebusan jiwa dan raga….

Berguguran…..

Sebagai kusuma bangsa.

 


MER-DE-KA

Diraih dengan pekikan Allohu Akbar

Semangat membara laksana api dalam sekam
Tekad membaja ‘rawe-rawe rantas-malang-malang putung. 

 

MER – DE – KA
Sebuah kata yang teramat mahal.

MER – DE – KA

Sebuah kata…

Yang harus dibayar dengan cucuran  keringat…

MER – DE – KA

Sebuah kata…

Yang harus dibayar dengan derai airmata….

MER – DE – KA

Sebuah kata…

Yang harus dibayar dengan tetesan darah….

Bahkan….
Harus dibayar dengan nya-wa


Merdeka….
Bukan pemberian penjajah

Merdeka…

Bukan belas kasih dari penjajah…

Merdeka….
Bukan hadiah penjajah…
Apalagi warisan penjajah…

Merdeka…..
Adalah kata yang paling sakti….

Merdeka….
Adalah sebuah harga diri…

Diraih dengan pekikan…. Allohu Akbar

Dengan semangat membaja

‘rawe-rawe rantas-malang-malang putung. 

77 Tahun usia negeriku kini…

Kami anak bangsa bertanya kepadamu….

Tentang kemerdekaan…

Masihkah makna  kemerdekaan ada padamu….
Masihkah persatuan &  kesatuan sebagai perekat sesamamu….

Kami anak bangsa bertanya kepadamu….

Tentang kemerdekaan…

Masihkah kerukunan itu ada padamu…..
Masihkah bahu-membahu itu ada di pundakmu….

Kami anak bangsa bertanya kepadamu….

Tentang kemerdekaan…

Masihkah kau peduli dengan sesamamu…..

Kami anak bangsa bertanya kepadamu….
Tentang kemerdekaan…

Masihkah rasa empati dan simpati terhadap sesamamu…

Kami anak bangsa berharap kepadamu….
Jaga kemerdekaan dengan tentram, aman dan damai..
Bukan bercerai-berai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar