moto

BLOG'S "SAK ENENGE" IKI, ORA KANGGO NDADEKNE SENGSORO LIYAN....
OPO MANEH GAWE NGRUSAK LIYAN.....
NEK ONO GUNANE AYO DI JUPUK...
MENOWO ORA ONO GUNANE...
YO WIS...
OJO DILEBOKNE ATI....

UNGELAN PAMBUKO

SUGENG RAWUH SEDEREK SEDOYO....
MUGIO PINARINGAN RAHAYU
WILUJENG NIRSAMBIKOLO

Senin, 21 Oktober 2019

Muhasabah- Itung-Itungan Pahala


Itung-Itungan Pahala.

Bolehkah manusia menghitung pahala berkat amal yang dikerjakan..?. Jawabnya : ya ndak boleh. Sebabnya gampang saja. Karena Alloh juga tidak pernah menghitung apapun nikmat yang diberikan kepada mahkluknya. Malahan sebaliknya Alloh SWT bertanya kepada manusia, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Hal ini karena seakan Alloh mengingatkan manusia jikalau samudra yang ada ini jadi tinta dan seluruh dedaunan yang ada dipermukaan planet bumi ini jadi kertas, maka tak akan cukup untuk menulis nikmatnya Gusti Alloh itu.

Jumat, 11 Oktober 2019

Tulisanku - Sebuah Kebenaran.


Sebuah Kebenaran.

Kebenaran yang mutlaq dan haq adalah milik Alloh SWT. Bagaimana kebenaran yang dipunyai oleh manusia?. Kebenaran yang dipunyai manusia bersifat relatif dan temporer.  Pada umumnya kebenaran adalah sesuatu perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.  Juga kebenaran yang diterima semua golongan, itulah kebenaran. Akan tetapi jika sebuah kebenaran dipaksakan kepada orang lain, maka sudah bukan lagi sebuah kebenaran. Apalagi dengan embel-embel ancaman.

Kamis, 10 Oktober 2019

NKRI


OPINI

*NKRI Harga Mati dan Tauhid Harga Mati*.

Menyimak salah satu berita di Medsos, banyak sekali yang berkomentar bahwa harga mati itu adalah kalimat Tauhid. Sedangkan NKRI adalah sesuatu yang harus dipertahankan tetapi tidak memakai harga mati.

WAYANG KULIT


Lakon : Banowati Wuyung
Gagrag : Sak Senenge Dewe
Dalang : Ki Waton Muni

Naliko negoro Ngastino katekan mungsuh, sekabehe bolo kurowo kinunjoro karo mungsung mau. Duryudono, Sengkuni, Dursosono lan liyo-liyane. Nanging prameswari Ngastino Banowati lan anake Dursilowati iso mlayu ono ing jroning alas. Kuwi mau kahanan negoro Ngastino kang katekan mungsuh.

Minggu, 29 September 2019

TULISAN NALIKO SENGGANG - Dilema Makanan


Dilema Makanan.

Makanan adalah kebutuhan yang mendasar bagi mahkluk hidup. Tanpa makanan makhluk hidup tak bisa berkembang biak ataupun punah. Bahkan jika tak ada makanan, Tuhan tidak menciptakan makhluk hidup. Rupanya makhluk hidup dan makanan adalah satu kesatuan. Bahwa artinya adalah tidak ada makhluk hidup tanpa makanan dan tak ada makanan tanpa makhluk hidup.

Jumat, 13 September 2019

OPINI

Makhluk itu Bernama Manusia.

Dalam Al Qur’an terdapat dua nama Surat, yaitu Al Insan dan An Naas. Kedua Surat itu mempunyai arti yang sama yaitu MANUSIA. Adapun surat Al Insan seakan tubuh dan Surat An Naas seakan sebagai ruh. Jasad kita ini sebenarnya bukanlah manusia. Jasad kita ini hanya wadah atau casing dan sewaktu-waktu akan rusak. Manusia yang sebenarnya adalah ruh, karena dialah yang akan kembali kehadapanNya.

TULISAN NALIKO SENGGANG - MBOH OPO JUDULE


*MBOH OPO JUDULE*

Jarene menungso kuwi jalmo tan keno kiniro. Tan keno kiniro maksute manungso ora biso amung didelok soko lahire. Contone woh/buah duren. Laire akeh erine, nanging rasane akeh wong sing podo kepincut, malah biso dadi pepenginan lan klangenan. Conto maneh lombok, lahire alus, abang brining ketoke legi nanging rasane pedes.

WAYANG KULIT


Gagrak : sak senenge dewe.
Lakon Bimo Suci (Cuplikan)
“Nggoleki sangkan paraning dumadi”

Werkudoro sing lagi wae thenguk-thenguk neng amben emper omahe lagi ngudo roso. Ngunggahke ngeduk’ke ati lan pangrasane.

Werkudoro (neng jroning ati) :
“Heeeem...aku bingung, uripku iki mbesok kepriye, sopo sing tak takoni iso nduduhake dalan menyang kasuwargan jati.., guruku amung siji thok yokuwi pendito Durno, naging opo yo mungkin mergo pendito Durno kuwi guru militer, udu guru pangolah roso.., nanging kepriye maneh ora ono dalan liyo kejobo amung kuwi..”

WAYANG KULIT

Lakon   : Petruk Ngudoroso.
Dalang : Ki Sumelo Atur.
Gagrak : Waton Muni

(Jejeran Karang Kadempel).
Lhah..inggih meniko ingkang aran Karang Kadempel. Dalan tumuju Karang Kadempel ono gapuro. Sak nduwure gapuro ono gambar Garudo kang ono tulisane Bhinneka Tunggal Ika. Kanan kiring gapuro ono gendero werni  gulo-klopo.

SAK SENENGE DEWE


Wayang Kulit.
Gaya Bahasa  : Sak Unine
Lakon               : Wahyu Mahkota Raja.

Negara Ngamarto baru saja melaksanakan hajat besar. Sebuah  rapat untuk mengambil sebuah keputusan siapa yang pantas menjadi raja di Negara Pringgondani.
Rapat menentukan bahwa 2 Putra terbaik yaitu putra Werkudoro dan putra Kresno. Putra Werkudoro terpilih yaitu Gatotkoco dan putra Kresno terpilih Bomo Narokosuro.

SAK SENENGE DEWE


Wayang Kulit :

Lakon    :  Dandang diunekne kuntul, kuntul diunekne dandang.
Dalang  :  Ki Waton Muni.
Gagrak  :  Bukan Solo, Bukan Yogya, Bukan Banyumasan, tapi Gagrak Sak Senenge Dewe


Baru saja Kahyangan Yongringsaloko horeg, wilayah Kadewatan tersebut telah terjadi goro-goro. Ibarat awan hitam disertai bunyi gludug yang memekakkan telinga menyelimuti kawasan tersebut. Oleh pimpinan Kadewatan, maka seluruh dewa dipanggil untuk melaksanakan rapat darurat.

SAK SENENGE DEWE

FABEL

*Kancil Dadi Ratu*
(Diadopsi dari lakon wayang Petruk Dadi Ratu)

Huru-hara yang terjadi di hutan belantara karena Sang Raja Hutan tidak lagi memperhatikan nasib rakyatnya. Sang Raja Hutan hanya mementingkan dirinya sendiri, keluarga dan kelompoknya, sementara nun jauh diluar istana rakyat perbinatangan sunggung sengsara. Banyaknya kerusuhan dan penjarahan disebabkan polah tingkah Sang Raja sendiri yang dinilai mbang cinde mbang siladan, tak adanya keadilan sosial bagi rakyat perbinatangan. Rakyat susah mendapatkan makanan, PHK dimana-mana, sektor perekonimian seakan mati suri diberbagai lini. (Xixixixixi...ngomongnya kayak politisi yang diluar koalisi)