NKRI

OPINI

*NKRI Harga Mati dan Tauhid Harga Mati*.

Menyimak salah satu berita di Medsos, banyak sekali yang berkomentar bahwa harga mati itu adalah kalimat Tauhid. Sedangkan NKRI adalah sesuatu yang harus dipertahankan tetapi tidak memakai harga mati.

Tulisan ini hanya sebagai urun rembug, tidak ada tendensi apapun. Pernyataan bahwa Tauhid harga mati adalah suatu keharusan, fardlu ‘ain hukumnya. Karena semua amalan tanpa Tauhid adalah muspro. Ibarat bepergian tanpa tujuan yang jelas, ibarat makan yang lezat tetapi hanya mimpi.

Sekali mengucapkan kalimat Tauhid sampai matipun harus dipertahankan, sebuah keyakinan yang tak akan goyah walaupun banyak ajaran diluar sana dengan segala propaganda atau kampanye keimanan. Sebagaimana Rosululloh SAW ketika disuruh berhenti berdakwah oleh pamannya, saat itu Beliau bengatakan “Aku tak kuasa meninggalkan hal ini (berdakwah), meskipun karenanya kalian akan meletakkan matahari di atasku”. Itulah harga mati yang tak bisa ditawar ataupun ditukar.

Karenanya dengan bekal Tauhid itu, manusia (kita) insya Alloh ditempatkan yang terbaik dalam kehidupan yang  langgeng, kehidupan di kaswargan jati kelak.

Tauhid adalah mengEsakan Tuhan dan semua agama samawi bersumber dari Alloh SWT dan ajarannya adalah Tauhid yaitu mempercayai dan menyembah hanya kepada Alloh yang Esa.

NKRI harga mati?. Jawabnya ‘iya’. Karena NKRI berdiri disengkuyung oleh para pendiri NKRI yang bermacam-macam suku bahkan lintas agama. Dikatakan NKRI harga mati karena setiap orang, apapun suku, agamanya yang berada dalam naungan NKRI haruslah tetap menjaga kesatuan dan persatuan, dan merupakan sebuah semangat untuk tidak mudah dipecah-belah oleh orang lain.

Pancasila tetaplah menjadi ideologi bangsa Indonesia yang direkat oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Harga mati NKRI dalam hal ini adalah melibatkan seluruh bangsa, apapun suku dan agamanya. Merekalah yang akan membela segenap jiwa dan raganya jika negara dirongrong oleh pihak lain, seperti halnya para pahlawan yang berjasa dalam menyatukan NKRI yang masih utuh hingga sekarang yang tidak menjadi negara bagian RIS (Republik Indonesia Serikat).

Jika dikatakan NKRI harga mati tentu setuju, karena sebagai rasa cinta kepada Republik ini 'hubbul wathon minnal imaan" dan Tauhid harga mati suatu keharusan dan wajib karena Tauhid adalah kunci segala ibadah terhadap Alloh SWT.

Wallohua’laam.

                              0000ooo000