moto

BLOG'S "SAK ENENGE" IKI, ORA KANGGO NDADEKNE SENGSORO LIYAN....
OPO MANEH GAWE NGRUSAK LIYAN.....
NEK ONO GUNANE AYO DI JUPUK...
MENOWO ORA ONO GUNANE...
YO WIS...
OJO DILEBOKNE ATI....

UNGELAN PAMBUKO

SUGENG RAWUH SEDEREK SEDOYO....
MUGIO PINARINGAN RAHAYU
WILUJENG NIRSAMBIKOLO

Jumat, 11 Oktober 2019

Tulisanku - Sebuah Kebenaran.


Sebuah Kebenaran.

Kebenaran yang mutlaq dan haq adalah milik Alloh SWT. Bagaimana kebenaran yang dipunyai oleh manusia?. Kebenaran yang dipunyai manusia bersifat relatif dan temporer.  Pada umumnya kebenaran adalah sesuatu perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.  Juga kebenaran yang diterima semua golongan, itulah kebenaran. Akan tetapi jika sebuah kebenaran dipaksakan kepada orang lain, maka sudah bukan lagi sebuah kebenaran. Apalagi dengan embel-embel ancaman.


Saya mempunyai kebenaran, anda juga mempunyai kebenaran. Yaitu kebenaran menurut versi masing-masing. Tetapi jika saya memaksa anda untuk mengikuti kebenaran saya, maka kebenaran saya sudah tidak lagi benar.

Bumi itu datar atau bulat?. Dulu pak Guru kita memberitahu bahwa bumi itu bulat/bundar. Tetapi bagaimana jika bumi itu dikatakan datar. Bumi itu bulat adalah benar karena para ahli telah pergi ke angkasa luar dan telah membuktikannya. Bagaimana dengan yang mengatakan bumi itu datar?. Bumi dikatakan datar disebabkan oleh jarak pandang terjauh manusia, sebagimana warna langit yang biru yang sebenarnya adalah tidaklah biru. Dengan demikian keduanya adalah benar karena mempunyai argumen sendiri-sendiri. Selagi argumennya bisa diterima itulah kebenaran.

Jika ada dua orang yang buta ditanya tentang gajah, pasti jawabnya lain-lain. Orang buta pertama jika ditanya tentang gajah, bagaimana bentuk gajah, pasti dijawab bentuk gajah itu lebar karena yang dipegang telinganya. Orang buta kedua pasti menjawab bahwa gajah itu bentuknya keras dan runcing karena yang dipegang gadingnya.

Bisakah kita menyalahkan kedua orang buta tersebut. Tentu tidak. Karena kedua orang buta tersebut mempunyai argumen sendiri-sendiri dan disitulah batas kemampuannya dalam menafsirkan gajah.

Dalam dunia pewayangan ada salah satu tokoh. Dia adalah Adipati Karno. Adipati Karno adalah saudara Pendowo yang memihak Kurowo. Kenapa Karno tetap ikut Kurowo dan tidak ikut Pendowo yang benar itu ketika ditanya Kresno. Dijawab oleh Adipati Karno bahwa Karno membela negara Astino bukan membela Kurowo (Duryudono). Begitu pula kebenaran menurut Kumbo Karno, dia tidak memihak kakaknya Rahwono tetapi membela tanah airnya.

Dengan begitu, pihak Pandowo-Kresno memaklumi bahwa itulah kebenaran yang diyakini oleh saudaranya itu dan Pendowo-Kresnopun tak bisa memaksa Karno masuk ke dalam golongan Pendowo. Dalam akhir cerita, Karno yang dalam tanda kutib melawan kebenaran (baca: Pandowo) berada dialam keabadian (Nirwana) dan berkumpul bersama Pendowo (baca : kebenaran).

Biarlah kebenaran itu mengalir dengan sendirinya, tanpa diaduk-aduk yang pada akhirnya hanya menjadi keruh. Biarlah kebenaran itu tetap bening, dan manusia bisa mengambil seper berapanya saja dari kebenaran yang mutlak dan haq itu. 

Waalohua’lam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar