moto

BLOG'S "SAK ENENGE" IKI, ORA KANGGO NDADEKNE SENGSORO LIYAN....
OPO MANEH GAWE NGRUSAK LIYAN.....
NEK ONO GUNANE AYO DI JUPUK...
MENOWO ORA ONO GUNANE...
YO WIS...
OJO DILEBOKNE ATI....

UNGELAN PAMBUKO

SUGENG RAWUH SEDEREK SEDOYO....
MUGIO PINARINGAN RAHAYU
WILUJENG NIRSAMBIKOLO

Minggu, 29 September 2019

TULISAN NALIKO SENGGANG - Dilema Makanan


Dilema Makanan.

Makanan adalah kebutuhan yang mendasar bagi mahkluk hidup. Tanpa makanan makhluk hidup tak bisa berkembang biak ataupun punah. Bahkan jika tak ada makanan, Tuhan tidak menciptakan makhluk hidup. Rupanya makhluk hidup dan makanan adalah satu kesatuan. Bahwa artinya adalah tidak ada makhluk hidup tanpa makanan dan tak ada makanan tanpa makhluk hidup.


Akan tetapi disini khususon tentang makhluk hidup yang bernama manusia. Manusia berkembang biak dimuka bumi ini karena makanan. Kita yang saat ini sedang nangkring dimuka bumi ini adalah dari makanan. Sari makanan yang dimakan orang tua kita, yang mana saripatinya disimpan dalam tulang sulbi. Setelah proses wira-wiri, maka sang ayah menitipkan ke ibu selama 9 bulan. Proses terakhir dari makanan itulah lahirlah aku-kowe. Wis tekan semene wae.

Makanan menjadi berharga bagi yang menerimanya. Penerima makanan seakan membuat dirinya di hargai. Di hargai dalam arti dihormati atau disayangi. Bahkan makanan bisa sebagai bentuk rasa simpati terhadap sesama. Makanan seakan menjadi tosan aji/pusaka yang ampuh untuk mendamaikan dan menyatukan. Sudah menjadi budaya nusantara bahwa di hari-hari besar perayaan, makanan seperti sebuah keharusan untuk berbagi ke sanak saudara dan tetangga.

Demikian besarnya arti dari sebuah makanan yang bisa menggiring manusia ke jalan kebaikan. Dengan makanan kekerabatan semakin akrab. Menjadikan saling menghargai dan saling menyayangi antar manusia. Tidaklah berlebihan jika makanan menjadi salah satu sumber kebaikan manusia dimuka bumi ini. “Jika engkau memasak maka perbanyaklah kuahnya dan bagikan ke tetangga”.

Disisi lain, makanan bisa menjadi bencana. Menjadi bencana apabila cara penyampaiannya kurang/tidak bagus. Apabila hal tersebut terjadi, maka dalam diri seseorang akan timbul pikiran-pikiran negatif. Kemudian pada akhirnya akan timbul niatan-niatan yang bisa menimbulkan pertengkaran dan permusuhan.

Dengan makanan damailah dibumi dan dengan makanan pula rusaklah dibumi.

Wallohua’laam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar