moto

BLOG'S "SAK ENENGE" IKI, ORA KANGGO NDADEKNE SENGSORO LIYAN....
OPO MANEH GAWE NGRUSAK LIYAN.....
NEK ONO GUNANE AYO DI JUPUK...
MENOWO ORA ONO GUNANE...
YO WIS...
OJO DILEBOKNE ATI....

UNGELAN PAMBUKO

SUGENG RAWUH SEDEREK SEDOYO....
MUGIO PINARINGAN RAHAYU
WILUJENG NIRSAMBIKOLO

Senin, 06 Juni 2011

Sak Senenge Dewe

Wayang Kulit

Lakon  :  Gonjang-ganjing Astino
Gagrag :  Bukan Surakarta, bukan Yogyakarta, bukan Banyumasan, bukan Jawa
             Timuran, tapi sak senenge dewe.
Dalang  :  Ki Arepgelemrono


Tersebutlah dinegeri Astino yang diperintah oleh prabu Duryudono, seorang raja yang “BĚR BONDO, BĚR BANDU. BĚR BONDO berarti kaya raya, dengan emas picis rojo brono yang tak terhitung jumlahnya, serta simpanan deposito diberbagai bank nasional maupun bank asing. BĚR BANDU berarti kaya saudara, karena memang raja tersebut memiliki saudara yang banyak, yang berjumlah 99 orang.

Minggu, 01 Mei 2011

SYUKURI DAN TERIMA APAPUN YANG KAU DAPAT

Dikisahkan di sebuah padang pasir yang tandus dan gersang, seorang pemuda berlari kesana kemari mencari air, sekedar untuk membasahi kerongkongannya. Maka dia pun berdo'a : : Ya Alloh... berilah aku seteguk air untuk menghilangkan rasa dahagaku yang menyiksa ini".

Selasa, 26 April 2011

PENGALAMANKU - Cuci Otak Ala Teroris...?

**  Cuci Otak Ala Teroris...?  **


Pertengahan tahun 1999 adalah tahun antara hidup dan matiku, kenapa ? Di tahun itulah, saya masuk sebuah kelompok pengajian (yang saat ini dikatakan “Teroris”). Adalah waktu itu, salah satu teman mengajak saya untuk ikut pengajian, dan tanpa pikir panjang, saya bersedia untuk mengikuti pengajian tersebut untuk menambah pengetahuan.

Jumat, 26 November 2010

ENGKAU LEBIH MEMBUTUHKAN



Ketika perang sedang berkecamuk di padang pasir yang gersang dan panas menyengat,  seorang mujahid terluka parah. Dengan sisa tenaga yang ada, sambil menahan rasa sakit akibat sabetan pedang lawan, dia merintih.

“Berikan aku air…. berikan aku air……”, kata Mujahid.

Tidak lama, seorang perempuan mendengar rintihan mujahid itu dan mencoba mencari suara rintihan itu diantara puluhan jasad mujahid yang mati syahid.

Rabu, 24 November 2010

GORO-GORO



*****  GORO-GORO *****

Dumadine goro-goro
Amergo soko polahing manungso
Tumindak dur angkoro
Ngebaki kareping karso

Kamis, 11 November 2010

Sak Senenge Dewe


Wayang Kulit 
Lakon : Janoko Lelono.
Gagrag : Bukan Surakarta, Bukan Yogyakarta, Bukan Banyumas, Bukan Jawa Timur - Tapi Sak Senenge Dewe
Dalang : Ki Arep Gelemrono.

Setelah selesai GORO-GORO, seperti biasanya muncul punokawan. Tujuan dari punokawan ini adalah menghibur ndoro-nya dikala sedih, memberi petunjuk dikala ndoro-nya sedang mengalami masalah yang berat.

Sak Senenge Dewe

Wayang Kulit 
Lakon : Janoko Lelono (tamat)
Gagrag : Bukan Surakarta, Bukan Yogyakarta, Bukan Banyumas, Bukan Jawa Timur - Tapi Sak Senenge Dewe
Dalang : Ki Arep Gelemrono.

Beberapa minggu sudah, raden Janoko mencari kakaknya sang Werkudoro, menyusuri hutan belantara, melintasi lembah dan ngarai. Dalam perjalanan ini seperti biasa, Janoko akan mendapat halangan dan rintang dari buto cakil, dan dalam perang tersebut sesuai pakem Janoko-lah yang menang, sementara buto cakil mati dengan kerisnya sendiri.

Setelah melewati perang tersebut, tidak beberapa lama, dari kejauhan dilihatlah sebuah padepokan sederhana, dinding dari kayu, atap dari alang-alang. Janoko mendekati padepokan tersebut, tidak disangka, ternyata di cakruk telah ada anak-anak Werkudoro sendiri, yang antara lain Ontorejo, Gatotkoco dan Ontoseno. Juga tidak ketinggalan jago kepruk dari Negara Dworowati yang berjuluk Bimo Kunthing atau Raden Sentyaki.